pic source: pixabay.com |
Sebenarnya udah lama saya ingin menuliskan ini namun selalunya gak kesampaian. Namun malam ini rasanya harus saya paksakan diri ini untuk menuliskannya karena kalo gak diluapkan saya takut saya akan kepikiran dan akhirnya gak bisa tidur, hahaha bilang aja biar ada artikel yang terbit di blog ini bercanda 😅.
Jadi gini gaes. Hal yang akan saya tuliskan ini adalah hal yang udah beberapa kali saya alami. Seperti judulnya, yang akan saya tuliskan adalah hal yang sebenarnya sangat saya sukai namun karena keadaan, saya terpaksa harus melepasnya.
Lalu apakah gerangan hal tersebut?
Jawabannya adalah hal yang seharusnya udah menjadi milik saya namun karena sesuatu dan lain hal terpaksa harus saya lepaskan. Duh, mau tulis "duit" aja susah banget sih, Neng. Iyaa, yang akan saya tuliskan ini adalah tentang rezeki yang bernilai materi alias duit.
Saya ingat, saat masih bekerja di tempat kerja yang lama, saya beberapa kali mengalami hal seperti ini. Udah "deal" dengan calon konsumen namun tiba-tiba batal karena alasan sepele. Padahal semua berkas udah oke dan udah di-acc sama pimpinan saya pula, ckckck. Hal seperti ini bukan cuman sekali saya alami, tapi berkali-kali.
Saat menekuni hobby menulis di blog dan aktif di media sosial saya lebih sering lagi mengalaminya. Dulu, saya pernah mendapat email tawaran kerjasama placement artikel untuk blog utama saya dari seseorang. Tawaran tersebut langsung dibatalkan karena saya telat membalas emailnya beberapa menit saja.
Pernah juga, saya mendapatkan tawaran kerjasama menulis plus posting di medsos dengan nilai kontrak yang lumayan. Semua hal yang berkaitan dengan kontrak kerjasama udah OK, namun si pemberi job tiba-tiba memberitahu bahwa kerjasama ini batal karena brand sedang disorot terkait black campaign yang dilakukannya.
Selain tawaran untuk blog, beberapa kali saya juga terpaksa mengikhlaskan kesempatan emas yang udah saya peroleh untuk campaign di media sosial. Setelah pertarungan cepat-cepatan isi form pendaftaran, saya ditetapkan menjadi salah satu peserta terpilih yang lolos untuk ikut campaign namun tiket yang udah saya peroleh itu harus saya lepaskan karena telat masuk grup job. Bila dihitung, dua (atau tiga?) kali saya mengalami hal ini.
Kemarin saya terpaksa membatalkan kerjasama untuk instagram dengan salah satu agency dari Malaysia karena produk yang harus ditampilkan gak dijual di daerah saya. Sebenarnya bisa sih saya beli via ecommerce namun waktunya udah gak keburu. Dengan berat hati saya batalkan padahal nilai kontraknya lumayan.
Dan puncaknya adalah malam ini. Kurang lebih sepuluh hari lalu saya mendapatkan tawaran kerjasama menulis di dua blog saya. Si pemberi job udah memberikan 2 (dua) link grup untuk job yang baru saya terima ini. Namun entah karena kurang fokus atau teledor (kalau ini mah udah jelas teledor yaa), saya cuman klik salah satu link-nya aja sementara link lainnya saya abaikan.
Saya sempat bertanya-tanya, kok belum dikasih link grup job-nya yaa? Gak biasanya seperti ini. Salahnya, saya gak bertanya. Saya hanya menunggu link tersebut. Dan sore tadi, saat saya sedang blogwalking ke blog teman-teman, saya membaca salah satu artikel yang produknya sama seperti yang ditawarkan ke saya beberapa hari lalu. Saya pun langsung membuka percakapan saya dengan si pemberi job dan mata saya langsung terbelalak karena di akhir percakapan kami beberapa hari lalu, dua link grup job itu udah dikasih ke saya namun salah satunya gak saya klik. Duh 🤦♀️😫.
Saya langsung bertanya pada si pemberi job apakah saya masih bisa bergabung di job tersebut? Sayangnya udah gak bisa lagi alasannya karena deadline-nya udah mepet banget, huhuhu nyesek banget rasanya 🥺.
Beberapa pengalaman di atas mengajarkan saya satu hal bahwa bila memang bukan rezeki kita, sekuat apapun usaha kita tetap gak akan kita dapatkan. Adaa aja penyebab yang membatalkannya.
Sekeras apapun kita menggenggamnya, bila bukan milik kita pasti akan terlepas juga. Sebaliknya, bila memang itu rezeki kita, ia akan datang sesulit apapun jalannya
Adakah yang pernah mengalami hal serupa? Bagi ceritanya di kolom komen yuk!