Hari ini saya ingin menulis tentang salah satu hal yang saya sukai, lebih tepatnya buah yang paling saya sukai. Yap, sepertinya teman-teman udah bisa menebak yaa buah apa yang dimaksud karena gambarnya udah terpampang nyata di atas dan namanya juga udah tertulis secara gamblang di judul. Kalian benar, saya akan menulis tentang buah durian. Hayoo, siapa yang juga suka buah ini? Ayoo toss dulu karena itu artinya kita se-frekuensi, hehehe 😁
Menurut saya, durian adalah buah yang unik. Banyak yang suka padanya namun gak sedikit yang benci. Bila dijumlah, antara pecinta dan pembencinya seimbang. Hahaha ngomongin durian udah kayak ngomongin orang yaa, tapi beneran deh, jumlah teman-teman saya yang suka durian itu sebanding dengan jumlah teman saya yang gak suka durian.
Saya iseng bertanya, apa yang membuat mereka gak suka durian? Rata-rata alasannya adalah karena gak suka baunya. Jadi mereka ini gak suka karena udah mabok duluan cium bau durian yang harum itu (versi hidung saya dan pecinta durian yang lain). Menurut mereka bau durian itu busuk dan bikin mual. Suami saya termasuk dalam golongan orang kayak gini, langsung mual saat cium bau durian 🤦♀️
Saya ingat, sejak kecil saya udah sering mendengar orang bercerita (termasuk mama) bahwa durian itu baunya busuk kayak (maaf) t*i ayam. Maka melekatlah stigma durian seperti itu di otak saya selama bertahun-tahun hingga saya kuliah dan semuanya berubah.
Teman kost saya pulang kampung ke Polmas (Polewali Mamasa) dan saat balik ke Makassar dia membawa durian sebagai oleh-oleh buat kami. Teman-teman kost bahagia banget dapat oleh-oleh itu, gak perlu waktu lama mereka langsung mengeksekusinya. Saya diajak untuk menikmati si durian. Saya yang saat itu belum pernah makan durian dan udah tercuci otaknya bahwa bau durian itu busuk awalnya ogah dan menolak untuk mencoba namun karena dipaksa terus sembari dijelaskan bahwa durian itu enak, akhirnya saya tertarik juga untuk mencobanya, hahaha untung aja saat itu semua teman satu kost kompak membujuk saya, kalo gak, mungkin sampai saat ini saya gak akan pernah tahu dan merasakan ternyata ada buah yang rasanya seenak itu 😍👍
Lalu apa yang terjadi setelah hari itu? Sejak merasakan kenikmatan buah durian untuk pertama kalinya di hari itu, saat itu juga saya langsung menasbihkan diri sebagai pecinta durian. Durian langsung menduduki kasta tertinggi sebagai buah yang paling saya sukai setelah mangga.
Lalu setiap musim durian tiba saya galau karena harga durian itu mahal, huhuhu. Maksud hati pengen menikmatinya namun apa daya kantong mahasiswaku berteriak dan meronta-ronta karena gak bisa memenuhi keinginan hati. Namun yang namanya rezeki yaa, adaaa aja jalannya. Rupanya istri sopir yang rumahnya berada di samping kost-an kami tahu kalo saya pecinta durian. Suaminya yang merupakan sopir bus rute Makassar - Palopo sering membawa pulang durian ke rumah mereka. Oleh sang istri si durian ini dikupas lalu didinginkan di kulkas. Si istri sering memanggil saya untuk datang menikmati durian itu. Wahh bahagia banget rasanya 🤩
Setelah tamat kuliah dan pulang kampung, saya kembali kesulitan makan durian. Sebabnya yaa karena harga durian di sini tuh mahal banget, mau beli harus mikir berkali-kali dan akhirnya gak jadi beli karena harganya memang semahal itu. Alternatif yang saya pilih adalah beli es kirim yang rasa durian, kebetulan ada salah satu merek es krim yang rasa duriannya di lidah saya tuh hampir sama dengan rasa durian asli. Namun semirip apapun rasanya tetap aja hati ini pengen makan durian asli, huhuhu.
Saya ingat, saat hamil anak kedua beberapa tahun lalu, di bagian Ambon dan sekitarnya sedang banjir durian. Saking banyaknya, harga durian di sana tuh murah banget, katanya Rp. 10.000,-/buah. Istri teman suami yang kebetulan tugas di daerah sana mengirimi saya satu karung durian. Wahh senang banget rasanya mendapatkan kiriman durian sebanyak itu. Kalo gak mikir sedang hamil, saya mungkin bisa menghabiskan satu buah durian sekali makan. Suamilah yang jadi rem, jadi penasehat agar saya gak terlalu rakus dan harus mikirin anak kami karena banyak yang bilang ibu hamil gak boleh makan durian banyak-banyak, bisa bahaya kata mereka.
Sepertimya itu kali terakhir saya makan durian. Hmm kalo dihitung-hitung udah hampir lima tahun lalu. Udah lama juga ternyata saya gak makan durian, pantas aja tadi siang saat salah satu teman facebook posting jualan durian, saya langsung tergoda untuk pesan padahal harganya lumayan mahal untuk ukuran kantong saya di pertengahan bulan dan belum terima THR ini, hahaha. Gak papalah yaa, hitung-hitung ngasih reward pada diri sendiri.
Dan sore tadi, sesaat sebelum buka puasa duriannya tiba di rumah. Mencium aromanya langsung tergoda untuk segera mencicipinya tapi saya tahan dulu. Saya baru menikmatinya tadi setelah shalat isya, sebelum saya menulis arikel ini.
segini harganya 85K 😭 |
Bagaimana rasanya makan durian lagi setelah sekian lama? Jawabannya adalah masih kurang puas dan masih pengen nambah, hahaha 😂
Teman-teman masuk dalam golongan mana nih? Tim penyuka durian seperti saya ataukah tim yang gak suka durian? Tulis jawabannya di kolom komentar yaa