pic source: pixabay.com |
Yuhuiii, kembali lagi di tulisan a day in my life, hehehe
Sebenarnya saya gak kepikiran mau buat tulisan ini, tapi karena hari ini aktivitasnya agak lumayan berkesan, jadilah saya putuskan untuk menuliskannya di blog ini.
Baca Juga: A Day In My Life; Kamis 22/09/2022
Lalu apa aja sih kegiatan saya hari ini? Baca tulisan ini hingga selesai yaa 😉
Seperti biasa, pagi hari diawali dengan bangun pagi, lanjut buka handphone dan scroll-scroll medsos. Setelah itu langsung ke dapur buat jus andalan tomat + wortel dan rebus kunyit + jahe buat pak suami. Dilanjut urusin anak-anak, sebelum "ditangani" alias dititipin ke mertua.
Sebelum mandi, sarapan oatmeal dulu. Oh iyaa, ini adalah pertama kalinya saya sarapan oatmeal dan langsung kaget dengan rasanya, hahaha gini nih kalo sok-sokan gak mau sarapan nasi kuning lagi. Tapi gak papa, walau rasanya "aneh" di lidah saya, saya tetap suka kok, apalagi udah dicampur madu, lidah saya bisa langsung beradaptasi.
Usai sarapan langsung mandi dan siap-siap ke kantor. Setelah tiga puluh menit bersiap, langsung otw kantor diantar pak suami. Tiba di kantor, suasana kantor lumayan lengang, ternyata pak kadis, ibu kabid atasan saya dan beberapa teman enumerator udah berkumpul di kantor bupati. Hari ini, pak Bupati diagendakan akan berkunjung ke Pasar Lombe di Kecamatan Gu, salah satu pasar tradisional di Buton Tengah dalam rangka melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat pasca kenaikan BBM beberapa waktu lalu.
Dalam pemantauan ini, Pak Bupati didampingi TPID (Tim Penanggulangan Inflasi Daerah yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah). Kepala Dinas saya menjadi salah satu anggota dari TPID ini. Pak Kadis meminta seluruh kepala bidang, tenaga enumerator dan saya sebagai staf pembuat laporan untuk mengikuti kegiatan ini.
Baca Juga: Alasan Saya Memilih Sebagai Working Mom
Saya pun bergegas ke kantor bupati menyusul teman-teman yang udah lebih dulu berada di sana. Setelah kurang lebih setengah jam menunggu, rombongan Bupati segera meninggalkan kantor menuju lokasi pemantauan. Namun rupanya, agenda Pak Bupati bukan cuman melakukan pemantauan harga aja melainkan ada dua kegiatan lain yakni pemantauan pembangunan gedung baru Puskesmas Lombe di Kecamatan Gu dan penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat Kecamatan Gu yang terdampak kenaikan BBM yang bertempat di Kantor Pos Lombe, Kecamatan Gu.
salah satu kendaraan dinas yang akan ditumpangi rombongan |
Lokasi Kantor Pos Lombe ini hanya berjarak beberapa meter aja dari rumah mama. Kebetulan sebulan terakhir saya belum berkunjung lagi ke rumah mama dan belum melewati jalan ke kantor pos ini lagi. Mengetahui akan menyusuri jalan ke kantor pos Lombe ini seketika membangkitkan ingatan saya saat masih kecil dulu. Saat itu, setiap kali hujan turun, saya dan teman-teman selalu berlomba dan berlari cepat-cepatan ke kantor pos untuk mandi hujan sembari menadahkan kepala kami di air pancuran dari atap kantor pos. Ada sensasi yang sulit diungkapkan saat air pancuran atap itu mengenai kulit kepala kami.
Kami gak pernah merasa bosan melakukan ini. Kami baru berhenti ketika badan mulai menggigil kedinginan dan bibir membiru, atau saat hujannya benar-benar reda atau saat orang tua kami datang membawa sepotong kayu sembari menyuruh kami segera berhenti main hujan dan diperintahkan pulang ke rumah.
Lalu apa yang kami lakukan hingga betah berlama-lama mandi hujan? Banyaak. Biasanya, sambil mandi kami main tebak-tebakan, kadang kala kami juga saling bertanya tentang cita-cita yang ingin diraih saat dewasa nanti. Saya ingat, saya selalu bilang pada teman-teman akan menjadi dokter bila udah besar nanti. Yang ada di pikiran saya, dokter itu keren. Dan karena masih kecil, saat itu saya belum tahu kalo ternyata dokter juga bermacam-macam tergantung spesialis apa yang diambilnya, misal ada dokter gigi, dokter kandungan, dokter bedah, dokter anak, dokter mata dan banyak lagi dokter spesialis lainnya. Tapi bila diingat-ingat lagi, sepertinya cita-cita masa kecil saya itu merujuk pada dokter umum, dokter yang biasanya tugas di puskesmas, hehehe
Entahlah apa yang mendasari saya, si anak yang sulit makan ini ingin menjadi dokter walau memang saat itu saya termasuk anak yang berprestasi di sekolah (ehem, sombong dikit boleh dong yaa 😝). Sepertinya alasannya sederhana, karena dokter adalah pekerjaan mulia yang selalu menolong orang tanpa pamrih.
Duhh, saya kok jadi flashback ke masa lalu gini yaa? Tulisannya jadi kemana-mana euy! Ok, Ira, back to topic!
Tempat pertama yang dikunjungi oleh Bupati adalah Puskesmas Lombe. Beliau berada di sini kurang lebih tiga puluh menit. Saat kegiatan ini, hanya Pak Kadis aja yang mendampingi Bupati, sedangkan saya dan teman-teman tetap menunggu di mobil.
Dari puskesmas, rombongan menuju Kantor Pos Lombe. Saat rombongan Bupati tiba, udah banyak warga penerima bantuan yang menunggu. Setelah penyerahan bantuan secara simbolis oleh Bupati Buton Tengah kepada perwakilan masyarakat penerima bantuan, rombongan segera bergegas ke Pasar Lombe untuk melakukan pemantauan harga bahan pokok.
Para pedagang sangat antusias menerima kunjungan Bupati dan rombongan. Seolah gak mau menyia-nyiakan kesempatan langka ini, pertemuan ini mereka manfaatkan sebagai ajang curhat tentang apa yang mereka alami setelah kenaikan BBM beberapa waktu lalu. Kegiatan ini baru berakhir menjelang adzan dzuhur. Sebelum balik ke kantor masing-masing, Bupati dan rombongan singgah shalat berjamaah di salah satu masjid yang ada di Lombe.
Setibanya di kantor, saya dan teman-teman langsung makan siang. Selanjutnya mengerjakan pekerjaan rutin seperti hari-hari kerja biasanya. Menjelang pulang kami apel sore. Tepat pukul empat sore, satu persatu mulai meninggalkan mejanya untuk kemudian pulang menuju rumahnya masing-masing.
Saat tiba di rumah, anak-anak sedang tidur, sepertinya mereka kecapean main. Usai berganti pakaian, saya segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri menghilangkan debu dan keringat yang menempel di kulit saat turun ke lapangan siang tadi.
Gak terasa hari mulai gelap. Saya pun menjalani rutinitas di malam hari, mulai dari menyiapkan makan malam untuk anak-anak, menemani anak pertama belajar hingga bermain dengan dua bocil sebelum akhirnya mereka lelah dan tertidur.
Pukul sepuluh malam saya ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi dilanjutkan dengan pakai skincare. Dan saat ini, hampir pukul dua belas malam, saya masih duduk di depan laptop menyelesaikan artikel ini, sebelum akhirnya istirahat dan mengumpulkan tenaga agar bisa beraktivitas kembali keesokan harinya.
Akhirnya tulisan a day in my life kali ini saya cukupkan sampai di sini. Sampai jumpa di tulisan a day in my life lainnya di hari-hari berikutnya 😊