pic source: pixabay.com |
Hari ini, tepat delapan hari Ratu Elizabeth II meninggalkan dunia yang fana ini. Sang Ratu mangkat di usia yang ke-96 tahun setelah beberapa waktu sebelumnya kondisi kesehatannya menurun dan dipantau ketat oleh tim dokter istana. Sang Ratu menghembuskan hafas terakhir di istana Balmoral, Britania Raya.
Sejak diumumkan mangkat, segala hal yang berkaitan dengan ratu perlahan tapi pasti mulai bermunculan di berbagai media, memuaskan keingintahuan banyak orang tentang kehidupan Sang Ratu. Dan seperti berita yang sedang in sebelum-sebelumnya, saya pun ikut menyimak perkembangan berita tentang ratu ini via tiktok.
Baca Juga: Akhirnya Saya Resmi Jadi Anak Tiktok!
Sejak kepergiannya hingga hari ini, beragam berita dan video tentang ratu berseliweran di fyp tiktok saya, mulai dari dugaan penyebab beliau meninggal, berita tentang silsilah keluarganya, kisah cintanya bersama Pangeran Philip, kisah cinta anak-anaknya (terutama kisah cinta segitiga Pangeran Charles dengan Putri Diana dan Camilla) kisah cinta cucu-cucunya (Pangeran William dan Pangeran Harry), dan berita-berita lain yang berhubungan dengan Ratu (dan keluarga Kerajaan Inggris).
Jujur aja, banyak banget hal tentang Kerajaan Inggris yang baru saya ketahui setelah menonton berita-berita yang berseliweran di tiktok (thanks to tiktok yang udah memberikan pengetahuan ini). Semakin banyak saya menonton, saya semakin sadar bahwa ternyata selama ini saya gak tahu apa-apa tentang Kerajaan Inggris. Saking minimnya pengetahuan saya, saya baru tahu kalo Ratu dan Pangeran memiliki empat orang anak (sebelumnya saya pikir mereka hanya punya anak satu aja, yaitu pangeran Charles). Duh Ira, kemane aje lo? 🤦🏻♀️
Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip & keempat anak mereka |
Dan setelah menonton ratusan video tentang Ratu Elizabeth II dan semua hal yang berkaitan dengannya, saya terkesima pada satu hal yakni dokumentasi kehidupan Ratu yang lengkap banget mulai dari masa kanak-kanaknya hingga masa-masa menjelang kepergiannya. I know, beliau adalah seorang ratu dan emang udah sepantasnya bila dokumentasi kehidupannya selengkap itu, namun saya tetap kagum.
Maksud saya adalah ada satu pelajaran penting yang bisa dipetik di sini. Sebenarnya, walau kita hanyalah rakyat biasa, tapi kita bisa meniru apa yang dilakukan istana loh. Walau kita bukan keluarga kerajaan, kita juga bisa loh membuat dokumentasi kehidupan seperti mereka. Walau kualitas kamera yang kita gunakan gak sebagus mereka, tapi kita bisa loh menghasilkan foto dan video yang nantinya bisa dilihat dan dikenang oleh orang-orang yang kita cintai. Oke-oke, mungkin udah banyak yang melakukan ini. Jadi saya perjelas aja, "kita" di sini adalah "saya". Duh Ira, mau bilang itu aja pake mutar-mutar segala sih 😄😓
Dokumentasi yang dibuat memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai sarana pelepas rindu. Memandangi foto dan menonton video orang yang dicintai saat sedang kangen adalah obat yang lumayan mujarab untuk mengobati rasa rindu.
Baca Juga: 2 Bulan Tidak Ngeblog, Ini yang Saya Lakukan!
Melihat lengkapnya dokumentasi keluarga kerajaan Inggris membuat saya sadar kalo selama ini saya kurang peduli pada hal ini. Saya jarang banget mendokumentasikan hal-hal penting dalam kehidupan saya dan keluarga. Salah satu contohnya adalah saat lebaran, kami gak pernah berfoto bareng dengan formasi lengkap. Sejak masih kecil dan merayakan lebaran bareng orang tua hingga menikah dan merayakan lebaran bareng suami, saya gak punya foto lebaran, kecuali saat lebaran tahun 2015, saya, mama dan adik-adik memutuskan untuk foto bersama secara sederhana di rumah mama. Foto bareng suami dan anak sembari mengucapkan "Minal Aidin Walfaizin, mohon maaf lahir & batin"? Sampe lebaran kemarin hal itu belum terealisasi juga!
Bukan cuman itu, ternyata selama ini saya juga kurang rajin mendokumentasikan perkembangan anak-anak saya, eh salah ding, anak kedua dan anak ketiga saya. Yang terdokumentasi dengan baik cuman anak pertama, sedangkan anak kedua dan ketiga "ala kadarnya" aja, gak selengkap anak pertama. Padahal sebagai seorang ibu sekaligus blogger udah seharusnya saya mendokumentasikan segala hal yang berhubungan dengan milestone ketiga anak saya baik melalui foto/video maupun lewat tulisan. Semestinya saya mengabadikan segala momen tumbuh kembang mereka sejak bayi agar kelak saat mereka dewasa, mereka bisa melihat potret dan video saat mereka masih kecil juga membaca ceritanya di blog mamanya. Atau bila mereka udah punya kehidupan sendiri, saya dan suami bisa bernostalgia melihat masa-masa indah mereka saat masih unyu-unyu menggemaskan.
Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Sering Saya Lakukan di Awal Ngeblog
Saya akui, saat anak kedua dan ketiga lahir, semangat foto-foto udah gak se-menggebu saat awal-awal menjadi ibu yang apa-apa pengen didokumentasikan sampe memory handphone full oleh gambar anak. Anak kedua dan anak ketiga lahir saat semangat mamanya udah kendor, hehehe 😄🙈. Namun sepertinya, mulai hari ini saya akan kembali menumbuhkan semangat foto-foto itu lagi. Saya ingin anak kedua dan anak ketiga ini memiliki banyak foto seperti kakak mereka.
Dan mumpung sedang membahas foto-foto, saya jadi ingat kalo belum tuntas merapikan folder foto yang ada di laptop. Beberapa waktu lalu sempat saya rapikan tapi cuman sebagian karena Hayati lelah merapikan foto sebanyak itu, Zainuddin! Sepertinya saya harus meluangkan waktu spesial nih untuk mengerjakan itu biar tuntas dan lebih rapi pengarsipannya.
Baca Juga: 2007 Dalam Kenangan
Dan saat sedang menulis ini, saya pun baru sadar, yang rapi dokumentasi dan pengarsipannya justru koleksi film india dan drama korea yang saya punya. Kumpulan keduanya tersimpan dengan baik pada sebuah hardisk eksternal yang saya jaga sepenuh hati. Demi melindungi keberadaan dan eksistensi koleksi dua hal yang saya sukai ini, saya menyiapkan sebuah hardisk eksternal berkapasitas 2 TB.
hardisk eksternal tempat menyimpan semua koleksi film india dan drama korea saya |
Mungkin bakalan ada yang nyeletuk "ngapain susah-susah nyimpan drama dan film dalam hardisk? kan bisa nonton di layanan streaming yang saat ini udah banyak bertebaran di luar sana". Hmmm, gak papa dong yaa. Lagian saya menyimpannya juga demi kebahagiaan diri sendiri, biar kalo mau nonton drama atau film favorit tinggal buka hardisk eksternal lalu klik film/dramanya terus nonton deh sampe puas.
Duh, jadi kemana-mana nih tulisannya, padahal tujuan saya menulis ini adalah untuk mengambil salah satu pelajaran dari berpulangnya Ratu Elizabeth II. Supaya gak kemana-mana, baiknya tulisan ini saya cukupkan sampai di sini aja yaa. Namun sebelum mengakhirinya, saya ingin mengucapkan selamat jalan kepada ratu.
Selamat jalan, Ratu Elizabeth II. Tunai sudah tugasmu di dunia fana ini. Tenanglah dalam keabadian karena kini Engkau telah berkumpul kembali bersama orang-orang tercinta.