Saat sedang selow dan gak ada kerjaan, saya biasanya nonton drama korea atau film india, namun karena selow-nya masih jam 9 pagi dan sedang di kantor pula, rasanya nonton drama bukanlah pilihan bijak. Jadi untuk mengatasi keselow-an itu, saya memilih untuk mengerjakan hal yang lebih berfaedah, hehehe 😅
Apakah hal berfaedah yang dimaksud? Hmmm apa yaa? Lalu kemudian saya ingat, kalo file-file di laptop tuh udah acakadut banget. Ahaa, sepertinya ngerapihin data-data di laptop adalah cara terbaik untuk mengatasi keselow-an itu, gaes! 💪
Namun saat merapikan folder foto, hati saya jadi melow. Apa pasal? Soalnya di situ ada lumayan banyak foto saya saat kuliah dulu. Memandangi foto-foto itu berhasil membawa saya ke masa lalu, masa di mana saya hidup sebagai mahasiswi yang jauh dari orang tua. Di antara banyak foto, ada satu foto yang paling saya suka yakni foto saya bersama dua sahabat pada momen wisuda tahun 2007 lalu.
3 sahabat yang udah jarang banget ketemu karena kesibukan masing-masing |
Ahh iyaa, ternyata udah selama itu saya wisuda. Bila dihitung dari tahun 2007 ke tahun 2022, kurang lebih udah 15 tahun saya meninggalkan bangku kuliah. Wow, ternyata udah lama, padahal rasanya kayak baru kemarin saya melewati momen titip absen karena suka telat ngampus karena pete-pete yang saya tumpangi muter-muter gak jelas.
Baca Juga: 10 Tahun Lalu, Sekarang & 10 Tahun Kemudian
Dan setelah saya ingat-ingat, ternyata ada beberapa momen spesial yang saya alami di tahun 2007. Momen apa sajakah itu?
1. Study Banding ke Jawa - Bali
Setelah dua tahun kuliah di kampus LP3I, pada pertengahan tahun 2005 saya dan beberapa teman memutuskan untuk melanjutkan kuliah di STIE Patria Artha (Saat ini sudah menjadi Universitas Patria Artha, Makassar) demi meraih gelar sarjana karena di LP3I hanya D2.
Saat kami memasuki semester akhir, pihak manajemen kampus memutuskan bahwa angkatan kami gak melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kuliah Kerja Profesi (KKP) layaknya mahasiswa tingkat akhir di tahun-tahun sebelumnya melainkan melakukan Studi Banding ke Jawa - Bali. Saya lupa apa alasan kampus melakukan ini, tapi nyaris sebagian besar teman-teman saya setuju dengan keputusan ini. Dan akhirnya, pada bulan Maret tahun 2007 saya dan teman-teman melakukan Study Banding ke Jawa - Bali. Rute kami adalah: Makassar - Surabaya - Jakarta - Bandung - Jogjakarta - Bali - Surabaya - Makassar.
Dalam studi banding tersebut, kami mengunjungi banyak tempat, di antaranya adalah beberapa kampus ternama yang ada di Jawa (salah satunya kampus STAN), perusahaan-perusahaan besar yang produknya sudah akrab dalam keseharian hingga beberapa factory outlet yang ada di Bandung.
Agenda kegiatan berjalan lancar sesuai jadwal yang ditetapkan. Semua kampus dan perusahaan yang ada di Jawa yang menjadi tujuan kami berhasil kami kunjungi. Namun di hari-hari terakhir, rencana mulai gak berjalan mulus. Agenda ke Bali terpaksa harus dibatalkan karena cuaca buruk, hiks 😰. Berita buruk ini disampaikan pihak travel yang mengurusi tur kami saat kami sedang berada dalam bus dalam perjalanan dari Jogjakarta menuju Banyuwangi. Menurut info yang diterima pihak travel, saat itu sedang terjadi kemacetan parah di Pelabuhan Banyuwangi karena kapal rute Bayuwangi - Bali gak ada yang beroperasi diakibatkan cuaca buruk. Gelombang laut sangat tinggi jadi kapal gak berani berlayar.
Baca Juga: Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
Mendengar kabar buruk itu, saya langsung lemas. Bayangan untuk menikmati keindahan Pulau Dewata musnah sudah. Cita-cita untuk mengunjungi pantai indah yang selama ini sering saya lihat di televisi harus terkubur. Sedih banget rasanya menerima kenyataan itu 😭.
Baca Juga: Terpaksa Kuharus Melepasmu
Sebagai gantinya, tempat yang kami kunjungi berubah. Pihak travel menyarankan agar kami ke Malang saja. Menurut tour guide kami, walau tempat wisata di Malang gak se-familiar yang ada di Bali namun tempatnya gak kalah indah. Setelah mencari penginapan dan beristirahat sejenak di Surabaya, kami pun menuju Malang. Namun sayangnya (mungkin karena masih sedih dan kecewa karena batal ke Bali), saya jadi kurang menikmati perjalanan ke Malang saat itu, akibatnya gak ada satu pun tempat wisata yang kami kunjungi yang saya ingat namanya.
Tour guide kami bercerita bahwa di Malang ada sebuah restoran yang menyediakan menu bakso yang lezat banget rasanya, kami langsung diajak kesana, dan rasanya memang sesuai yang diceritakan, namun lagi-lagi saya lupa nama restorannya. Tour guide kami ini orangnya asyik banget. Saat mengajak kami ke sebuah tempat wisata, restoran atau tempat lain yang pantas dikunjungi, ia dengan senang hati berbagi informasi tentang tempat itu. Cara berceritanya menyenangkan jadi kita selalu antusias mendengarnya. Saya yakin, kalo saat itu udah ada Makanan korea di Malang, beliau pasti akan mengajak kami ke restoran yang menyajikan makanan itu agar kami bisa menikmati kelezatannya.
Hari-hari terakhir kami habiskan di Surabaya sembari menunggu jadwal keberangkatan pesawat yang akan membawa kami pulang ke Makassar. Jujur aja, sampai sekarang saya masih sedih bila mengingat kejadian itu. Sedihnya belum terobati karena sampe hari ini, saya belum berhasil menginjakkan kaki ke Bali, hiks. Doakan semoga secepatnya saya bisa ke Bali yaa, amiiin 🤲😇.
2. Ujian Skripsi
Pulang study banding, saya mulai mencari dan menentukan judul skripsi sekaligus mengerjakan Bab I dan Bab II-nya. Beberapa bulan berlalu, akhirnya jadwal ujian skripsi saya ada juga dan alhamdulillah ujiannya berjalan lancar. Di akhir bulan Agustus 2007, gelar Sarjana Ekonomi akhirnya resmi disematkan di belakang nama saya; Irawati Hamid, SE. Ada rasa bangga dan buncah dalam hati saat nama saya dipanggil dengan titel itu. Rasanya perjuangan selama empat tahun terbayar lunas 🤩.
3. Wisuda
Satu minggu setelah ujian skripsi, kami diwisuda. Papa dan Mama datang ke Makassar untuk mendampingi saya. Melihat raut wajah bahagia papa dan mama hati saya membuncah, dalam hati saya berdoa semoga saya bisa menjadi anak yang senantiasa bisa membahagiakan kedua orang yang sangat saya cintai itu.
Saat memandangi foto wisuda saya yang didampingi papa dan mama, saya sangat bersyukur karena keempat adik saya gak bisa merasakan seperti yang saya rasakan. Saat wisuda, mereka hanya didampingi mama dan saya atau mama dan suami saya atau mama dan adik saya, atau bahkan ada adik saya hanya didampingi oleh saya dan adik saya yang lain 😢
saat papa masih sehat |
Setelah 15 tahun berlalu, kini saya adalah seorang ibu dengan tiga anak lelaki tampan, seorang wanita bekerja yang berkarir sebagai ASN sekaligus blogger yang mengelola 3 Lifestyle blog. Jujur aja, saya gak pernah menyangka hidup saya akan se-berwarna ini. Dulu, yang ada dalam pikiran saya adalah, setelah kuliah saya akan bekerja di sebuah perusahaan bonafid, cinlok dengan rekan kerja lalu menikah dan dikaruniai sepasang anak. Gak pernah terbayangkan saya akan menjadi sosok seperti yang saat ini saya lakoni.
Baca Juga: Hal yang Terjadi di Bulan Januari 2022
Ahh, gak terasa ternyata 2007 udah sangat lama berlalu, namun kenangannya masih segar di ingatan seolah baru kemarin saya alami 😊