Duh judulnya yaa, udah kayak judul lagu dangdut aja, hahaha 😂🙈. Yaa seperti biasa saya agak bingung memilih kalimat untuk judul artikel yang sedang saya tulis jadilah saya beri judul penyesalan aja karena yang akan saya bahas memang ada hubungannya dengan itu.
Memang apa sih yang membuat saya menyesal? Jadi gini ceritanya,,
Hari ini kami memutuskan ke Baubau dalam rangka melakukan fisioterapi anak kedua kami. Niatnya sih ke Baubau kemarin sore namun karena mertua sedang gak di rumah, jadi kami putuskan ke Baubau-nya tadi siang aja. Gak enak rasanya keluar rumah saat gak ada mertua di rumah, hehehe 😁
Saat berangkat, saya merasa udah menyiapkan semua barang bawaan yang terdiri dari perlengkapan anak kedua mulai dari pakaian, perlengkapan makan, susu, obat-obatan hingga segala printilannya. Barang-barang tersebut udah masuk dalam tas yang akan kami bawa. Barang bawaan saya dan suami juga udah tersusun rapi dalam tas. Setelah memastikan semuanya siap, suami segera ke Lombe untuk menjemput mama saya.
Baca Juga: What's in my bag (tas kantor)
Alhamdulillah perjalanan kami ke Baubau berjalan lancar. Perjalanan ini awalnya membuat saya ragu dan takut karena kondisi ombak di bulan Januari - Maret sering gak bersahabat tapi ternyata apa yang saya takutkan gak terjadi. Saat nyebrang tadi, laut sangat tenang.
Di Baubau kami tinggal di rumah dinas adik, rumah yang saya tinggali dulu saat masih bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan pembiayaan multinasional cabang Baubau. Rumah ini sekarang kosong karena adik saya dan istrinya udah pindah ke rumah pribadi walau sesekali mereka masih berkunjung ke sini.
Datang dan nginap di rumah ini membangkitkan kenangan saat saya masih tinggal di sini, saat saya masih LDR-an dengan suami. Ahh gak terasa ternyata udah lebih dua tahun saya meninggalkan rumah ini, padahal rasanya baru kemarin setiap hari kerja saya jalan kaki dari rumah ini ke kantor.
Setelah tiba di rumah kami langsung istirahat sembari menunggu kedatangan teman saya yang berprofesi sebagai fisioterapis yang akan melakukan fisioterapi pada anak kedua kami. Ba'da Ashar, teman saya tiba di rumah dan langsung melakukan tugasnya. Usai diterapi, anak kedua langsung tidur, kayaknya doi kecapean melakukan perjalanan dan "diobok-obok" terapis, hehehe 😁. Ba'da maghrib kami makan malam dan setelahnya saya dan mama jalan-jalan ke mall Lippo Plaza Buton untuk cuci mata sekalian mencari keperluan yang gak sempat kami bawa dari Lakudo.
Hampir dua jam kami berkeliling mall dan lumayan banyak barang belanjaan yang kami bawa pulang. Setibanya di rumah, mama langsung cuci muka, shalat dan tidur karena beliau udah gak bisa menahan kantuk sedangkan saya masih memilah barang belanjaan mana yang hendak ditaruh di rumah ini dan mana yang akan kami bawa pulang ke Lakudo besok siang.
Usai mengatur barang belanjaan saya segera ke kamar mandi untuk cuci muka dan bersiap melakukan kegiatan rutin sebelum tidur yakni skincare-an. Namun saya kaget banget karena ternyata perlengkapan skincare saya gak ada dalam tas yang kami bawa. Saya langsung panik dong, kok bisa lupa bawa benda penting itu? 😱
Seingat saya, pouch tempat menaruh skincare itu udah saya masukan dalam tas, tapi kok gak ada? Saya tanyakan pada suami apakah beliau pernah mengutak-atik tas yang kami bawa, dan jawabannya gak. Duh, bagaimana ini? Apakah malam ini saya harus skip pakai skincare? Huhuhu hati saya menolak melakukannya.
Dan sekarang waktu menunjukkan hampir pukul 23.00, saya udah ngantuk banget tapi mata masih enggan terpejam karena belum skincare-an. Kenapa pula saya baru tahu lupa bawa pouch skincare ini saat udah pulang dari Lippo, kalo saya tahu lebih awal kan bisa beli tadi, kebetulan banget beberapa waktu lalu sempat tertarik dengan salah satu produk skincare yang ditulis Mba Dian Kusumawardani, pemilik blog homeschooling yang banyak membahas tentang home education centre, saya bisa beli merk yang sama. Penyakit teledor saya memang udah parah sampe hal seperti ini bisa terjadi. Saya akui, saya memang lalai gak memeriksa ulang barang bawaan yang kami bawa, padahal saat suami menjemput mama, saya masih punya waktu untuk melakukannya. Dan kini saya hanya bisa menyesalinya, huhuhu 😭
Sekarang saya terbengong-bengong manja dan gak tahu harus ngapain untuk memancing mata supaya terpejam dan terpikirlah untuk bikin artikel ini. Daripada bolak balik badan di kasur dan ada resiko ngebangunin anak yang udah terlelap, baiknya saya nulis aja, mungkin setelah ini mata bisa diajak kompromi untuk tidur.
Saya harus istrihat karena besok siang kami akan kembali ke Lakudo. Setibanya di sana saya masih harus menyetrika pakaian yang udah menunggu di keranjang yang jumlahnya semakin menggunung bila gak segera dieksekusi. Dan di tumpukan pakaian itu, ada baju khaki saya dan suami yang akan dipakai hari Senin nanti. Saya berharap, semoga setelah menulis ini rasa penyesalan saya bisa hilang dan hati saya lebih tenang sehingga mata bisa terlelap.
Sejak memasuki tahun 2023 ini saya memang rajin pakai skincare baik pagi maupun malam hari karena salah satu resolusi saya di tahun ini adalah memperlambat penuaan dini yang mulai menyerang wajah saya. Setiap malam saya gak pernah melewatkan kegiatan ini. Dan mungkin karena udah terbiasa, jadinya seperti udah ter-setting di otak ini bahwa mata baru bisa terpejam bila rangkaian ini telah selesai dilakukan, dan malam ini hal yang sebaliknya terjadi.
Baca Juga: Resolusi Banua Mayana Waira Tahun 2023
Kejadian ini akan saya ingat dan jadikan pelajaran agar nanti gak terulang lagi. Kedepannya, sebelum berpergian, saya akan selalu lakukan double check barang yang dibawa untuk memastikan gak ada barang yang dilupakan seperti yang saat ini terjadi.