Artikel ini adalah artikel kolaborasi saya dengan Diah yang harusnya tayang di akhir April lalu, namun karena kemalasan saya sedang kumat, jadilah artikel ini baru tayang hari ini, ckckck sungguh telatnya kebangetan yaa. Tapi bukankah lebih baik telat daripada gak posting sama sekali? Hahaha cari pembenaran banget deh, ckckck 🙄
Baiklah, kali ini tema yang kami pilih adalah "membawa anak ke kantor, yeay or nay?". Silakan baca tulisan Diah dengan tema ini di sini yaa 👇
Bawa Anak ke Tempat Kerja, Yeay or Nay?
Kalo menurut saya, gak ada yang salah saat membawa anak ke kantor, dengan catatan si anak nyaman berada di kantor ayah/ibunya, si anak gak mengganggu kerjaan ayah/ibunya dan paling penting adalah kantor orang tuanya mengizinkan membawa anak saat bekerja karena walau si anak nyaman di kantor dan gak mengganggu tapi kalo kantor gak mengizinkan membawa anak yaa anaknya gak akan mungkin dibawa ke kantor oleh ortunya dong yaa.
Perkara membawa anak ke kantor ortu ini udah saya saksikan sejak dahulu kala saya masih duduk di bangku sekolah dasar dulu. Guru-guru saya, terutama ibu guru, selalu membawa serta anaknya ke sekolah dan si anak ikut mamanya dalam kelas. Saat ibu guru sedang mengajar, si anak duduk manis sambil main di kursi guru. Beragam hal yang dilakukan si anak, mulai dari bermain boneka (kalo anaknya cewek), main robot-robotan (kalo anaknya cowok), menggambar hingga kadang-kadang ikutan corat-coret papan tulis.
Setelah menikah dan punya anak, suami juga sering membawa anak pertama kami yang masih balita ke sekolah tempatnya mengajar. Sama seperti anak guru-guru saya sewaktu SD, saat papanya sedang ngajar, Wahyu sibuk dengan aktivitasnya sendiri misalnya bermain robot yang dibawanya dari rumah, mewarnai gambar pola yang kami download-kan di internet dan beberapa kegiatan lainnya. Anak saya betah ikut papanya ke sekolah karena ia nyaman. Saat ini, suami juga sedang mempertimbangkan membawa anak ketiga kami ke sekolah.
Baca Juga: Buka HP Pasangan, Yeay or Nay?
Berbeda dengan suami, dulu saya gak pernah membawa anak ke kantor hingga berjam-jam lamanya menemani saya bekerja. Di kantor lama saya, pegawai dilarang membawa anak ke kantor. Selain karena suasana kantor gak mendukung adanya anak kecil, dikawatirkan keberadaan mereka akan mengganggu aktivitas orang tuaya selama bekerja. Biasanya anak saya hanya singgah sebentar untuk mengantar saya absen pagi atau datang pada saat sore melihat saya absen pulang. Ia suka banget datang menemui saya ke kantor pada pagi dan sore karena saat saya absen ia juga ikutan absen menempelkan jarinya pada mesin finger print.
Baca Juga: Contoh Surat Resign
Saat ini, setelah menjadi ASN, kantor saya gak melarang pegawainya membawa anak ke kantor. Walau perasaan saya masih belum nyaman membawa anak ke kantor (masih terbiasa dengan larangan di kantor lama) namun sepertinya sekali-sekali saya akan mencoba membawa anak saya ke kantor saat suasana kantor sedang selow dan gak banyak kerjaan.
Oh iyaa, berkaca dari pengalaman suami membawa Wahyu ke sekolah, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum membawa anak ke kantor agar si anak nyaman dan orang tuanya juga tetap bisa bekerja tanpa merasa terganggu, hal-hal tersebut antara lain:
👉🏻 Sebelum membawa anak, pastikan suasana kantor nyaman buat anak-anak
👉🏻 Pastikan bahwa membawa anak ke kantor bukanlah hal terlarang, maksudnya gak ada aturan yang melarang pegawai membawa anaknya ke kantor
👉🏻 Durasi keberadaan anak di kantor orang tua jangan terlalu lama atau sepanjang hari
👉🏻 Jangan membawa anak ketika suasana kantor sedang hectic
👉🏻 Kenyamanan anak adalah yang utama karena itu saat membawa anak ke kantor orang tua harus menyiapkan beberapa hal ini:
- Si kecil harus memakai pakaian yang nyaman
- Makanan dan botol minuman
- Snack dan botol susu (susu uht)
- Mainan
So, apa pendapat kalian tentang orang tua yang membawa anaknya ke kantor? Atau mungkin punya pengalaman membawa anak ke kantor? Yuk ceritakan di kolom komentar! 😉