Udah akhir bulan nih, itu artinya saatnya publish artikel kolaborasi bareng Diah. Dan tema yang kami pilih bulan ini adalah "Buka HP Pasangan, Yeay or Nay?".
Mengapa memilih tema ini? Hmmm mengapa yaa? Gak ada alasan spesifik sih, cuman tema ini kayaknya menarik aja untuk dibahas, hehehe 😃. Yang penasaran dengan tulisan Diah, silakan baca artikelnya di sini yaa 👇
Buka HP Pasangan, Yeay or Nay?
Bila pertanyaan di atas diajukan pada saya, maka jawabannya adalah YEAY. Karena sejak masih pacaran dengan suami, saling membuka hape bukanlah hal yang tabu dalam hubungan kami. Saat ketemuan, tanpa sungkan kami saling membuka hape. Saya sering buka hape suami (saat itu masih pacar) dan dia pun tanpa ragu membuka hape saya. Apakah gak merasa dilanggar privasinya? Kalo saya sih, GAK. Suami juga kayaknya gak karena sampe hari ini dia gak pernah keberatan bila saya pegang dan buka hapenya.
Saya ingat, saat kami masih LDR-an dulu, setiap kali ketemuan, sebelum sayang-sayangan, yang pertama saya lakukan adalah ambil hapenya kemudian buka semua percakapannya di whatsapp dan juga buka inbox semua medsosnya. Dia pun sama, buka hape dan kemudian membaca percakapan yang ada di chat pribadi dan grup whatsapp atau bbm (dulu masih jamannya blackberry messenger). Makanya suami tahu hampir semua nama teman yang sering berinteraksi dengan saya.
Namun untuk urusan buka-buka hape ini kayaknya saya lebih antusias daripada suami. Kalo suami membuka hape saya, gak sampe setengah jam udah dilepas sedangkan kalo saya yang buka hape suami, bisa lebih sejam lamanya 🤭🙈
Memang apa sih yang saya lakukan hingga betah banget buka hape suami dengan durasi lama gitu? Untuk buka percakapan whatsapp dan inbox semua medsosnya sih cukup setengah jam, yang bikin lama adalah saya suka buka aplikasi lain di handphonenya seperti shopee dan instagram. Buat yang sering buka shopee (selain untuk belanja), pasti tahu kalo di sana banyak games menarik. Yap, yang saya lakukan adalah main games shopee 🤣. Sedangkan untuk instagram, biasa saya pakai untuk membuka akun saya yang lain yang saat itu sedang ikut collab support like (biasanya saya ikut lebih dari satu akun jadi biar praktis gak perlu gonta-ganti akun dalam satu hp, saya pinjam hape suami untuk menyelesaikan kewajiban).
Ada beberapa alasan yang mendasari kami saling membolehkan membuka hape pasangan:
❤️ Sebagai bentuk keterbukaan. Dengan mengizinkan pasangan membuka atau memegang handphone kita, berarti gak ada hal yang disembunyikan. Kita semua tahu bahwa perselingkuhan dalam rumah tangga kadang dimulai dari chat-chat di medsos atau whatsapp. Mengizinkan pasangan membuka handphone bisa dijadikan sinyal bahwa suami/istri memang satu-satunya pasangan kita (duh, mau nulis bahwa pasangan gak selingkuh aja susah banget cari diksi yang pas, hahaha)
❤️ Untuk membangun kepercayaan. Bagi saya dan suami, kepercayaan dalam rumah tangga adalah hal penting yang harus selalu dibangun dan dirawat. Mengizinkan pasangan membuka handphone kita berarti gak ada hal mencurigakan yang disembunyikan.
❤️ Bagi kami berdua, buka hape pasangan bukanlah hal yang melanggar privasi
❤️ Karena memang gak ada yang harus ditutupi. Ya, sesimpel ini alasannya. Silakan buka handphone saya sesuka hati dan lihatlah isinya maka kamu akan tahu memang seperti itulah adanya.
Makanya awal-awal mendengar ada suami yang gak mengizinkan istrinya memegang (hanya memegang loh, bukan membuka) handphonenya, saya sempat mengernyitkan dahi dan bertanya dalam hati "kok bisa gitu yaa?". Namun keheranan itu saya tepis perlahan, saya mulai menanamkan dalam pikiran bahwa masing-masing orang punya standar privasi berbeda. Mungkin aja bagi saya dan suami membuka hape pasangan adalah hal normal dan biasa, namun untuk pasangan lain itu hal yang tabu untuk dilakukan. Saya harus belajar memahami bahwa masing-masing pasangan tentu punya aturan berbeda dalam menjalani keseharian mereka.
Kalo kalian, masuk tipe yang mana nih, yeay or nay dalam urusan buka hape pasangan ini? Share jawabanmu di kolom komentar yaa 😉